Sumber Foto: dimaswahyudhiantoro.wordpress.com

Sumber Foto: dimaswahyudhiantoro.wordpress.com

Dahulu, pejuang bangsa ini bersenjatakan bambu runcing mengusir penjajah, mengorbankan jiwa dan raga bagi ibu pertiwi hanya untuk satu cita-cita menegakkan harga diri bangsa menggapai kemerdekaan agar bisa berdiri di atas kaki sendiri.  Kehilangan nyawa bukan suatu hal yang ditakutkan, malah menjadi pembakar semangat dan pembangkit gelora untuk terus berjuang.

Bukan waktu yang singkat dan tak sedikit yang menjadi korban hingga proklamasi kemerdekaan itu benar-benar dikumandangkan oleh Soekarno-Hatta. Mempersatukan negeri yang terpecah dan terkoyak karena diadu domba penjajah dan menancapkan semangat baru untuk kebangkitan Indonesia.

69 Tahun berlalu.

Masihkah jiwa-jiwa pahlawan itu ada?
Masihkah semangat pengorbanan itu hidup di tengah-tengah kita?
Kini, bangsa ini berjalan sendiri-sendiri melangkah entah kemana dan tak ada lagi rasa persaudaraan yang dahulu menyatukan, merasa senasib dan seperjuangan. Semua orang sibuk. Sibuk menggerogoti ibu pertiwi, hingga lupa pada saudara.

Hari ini
Kehilangan jati diri
—————————–
Tapi!
harapan itu selalu ada
mari bangkit

Mari bangun kepedulian pada bangsa ini, bangun kebersamaan sebagai bangsa yang satu.
Bangsa yang benar-benar telah MERDEKA!