Bumi Langit

Bumi Langit

Tetesan peluh tak pernah dirasa mengalir bagai sungai yang membelah kaki melangkah hampir terbujur rapuh hanya kepingan logam yang diharap dari bergunung-gunung tumpukan emas ibu kota senyum terpancar tatkala uang telah dirasa cukup cukup untuk membeli beberapa butir...
Terdiam

Terdiam

Menatap rembulan yang mulai meninggi pancarkan keagungan pada kegelapan Aliran nafas masih terasa Derunya Coba bangkitkan harap Kisah ini….. Perjalanan batin bagi jiwa yang sepi Diam Terpaku Meski menyisakan senyum Bermimpi Berharap mahadewi dating...
Kuldesak

Kuldesak

  Dalam gegap gempita yang menyemarak Setitik kebisuan Tak sirna Meski menyatu berbaur Panji-panji kegembiraan Diusung Mengatasnamakan jiwa yang terbebas Tapi tak lengkap Masih ada Hati yang terhimpit Sakit Tak kuasa bergerak Terombang-ambing Mencari satu tonggak...
Ketika Sadar Datang

Ketika Sadar Datang

Sadar datang ketika badan tak kuat lagi bergerak Mencekik botol membanting kartu mengumpat-ngumpat Merendahkan orang yang ingin menolong Mengangkat dari Lumpur dosa Melumuri seluruh tubuh Sadar datang ketika nafas tersangkut ditenggorokan Terasa bagai seribu tusukan...
1-12-1999

1-12-1999

Beberapa orang tertawa melihatku lama-kelamaan aku sendiri terbahak melihat kenyataan diriku “hai insan— bangunlah dari tidur panjangmu lihat pada cermin keadaanmu saat ini—-” huh, ejekan yg membuatku benar-benar terbelalak seburuk itukah aku...
Izinkan Aku

Izinkan Aku

Izinkan aku nyatakan ini semua Biarkan aku bebaskan gejolak di dada Untuk kali ini… saja Ku mohon tegarkan aku dengan senyummu Detak jantungku makin memburu Tanpa sadar kata itu meluncur sudah Legakah aku, puaskah aku dengan ini semua? Sejenak aku terawang Sedang...